Ana

Selasa, 01 Mei 2012

Psikologi Sosial Pada Sapi



Wah... ternyata psikologi sosial tidak hanya ada pada manusia tetapi juga terdapat pada ewan, seperti sapi. Pernahkah kita menyadari suatu hewan ternak, contohnya adalah sapi.  Mengapa mereka begitu mudah untuk diperintah sesuai dengan keinginan sang petani atau pemiliknya. Apabila kita menjawab secara logika mungkin jawabanya “karena sapi itukan sudah terlatih setiap hari”. Benarkah sesingkat ini jawabannya?? Bagaimana jika dipandang dari sudut psikologi dari hewan tersebut??
Sapi adalah binatang yang cerdas, selalu ingin tahu, tidak hanya menggunakan instingnya tapi juga pikiran dan perasaannya dalam menghadapi dan mengatasi keadaan yg dihadapinya. Mereka mempunyai daya ingat yang sangat baik, serta kemampuan beradaptasi yang memadai. Dengan memanfaatkan kelebihan tersebut, sapi sangat bisa di latih dan dibiasakan dengan keadaan yg anda inginkan. Perlakukan Sapi secara konsisten, maka mereka akan mengerti apa yang anda inginkan, sebaliknya anda pun akan mengerti apa yang mereka inginkan, sehingga hubungan timbal balik yang harmonis bisa tercipta.
Sapi merupakan hewan yang sangat sosial dan seringkali membentuk hubungan dekat dengan temannya. Seperti contoh ini, “Saat sapi betina bersama pasangan yang ia sukai, tingkat stres dalam hal detak jantung sangat berkurang dibanding saat sapi bersama sapi asing,” papar McLennan. Hasil temuan ini bisa sangat bermanfaat bagi para peternak, termasuk meningkatkan produksi susu dan mengurangi stres pada binatang yang sangat penting bagi kesejahteraan. Oleh karena itu dengan hal seperti itu dapat kita ketahui bahwa bukan manusia saja yang bisa mengalami hal-hal seperti itu hewan juga bisa mengalami hal seperti itu sehingga hal tersebut termasuk dalam psikologi hewan yang harus diketahui oleh semua orang termasuk peternak sapi, “Jika tidak”
Stress pada sapi yaitu respon fiologis, psikologis dan perilaku, untuk mengadaptasi dan mengatur tekanan dari dalam maupun luar tubuh. Tekanan ini bisa berupa kejadian, situasi atau suatu obyek yang dilihat sebagai unsur yang menimbulkan stress dan menyebabkan reaksi stress sebagai hasilnya tekanan sangat bervariasi bentuk dan macamnya, mulai dari sumber-sumber psikososial dan perilaku seperti frusstasi, cemas dan kelebihan sumber-sumber bioekologi dan fisik seperti bising, polusi, dan temperatur, dan gizi. Tekanan tersebut secara langsung akan mengakibatkan, penurunan nafsu makan, menghambat kenaikan berat badan, meningkatkan kasus penyakit pernafasan, kotoran menjadi lebih basah, dan pada kondisi yang lebih buruk akan menyebabkan kematian.
Jadi kesimpulannya: tidak hanya manusia tetapi hewan juga punya naluri sosial dan hubungan timbal balik. Jadi perlakukanlah hewan dengan penuh kasih sayang. J J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar