Saat ini tertawa bisa dijadikan obat dan berkhasiat. Pernyataan ini
bukan tanpa alasan dan bukti ilmiah.
Saat seseorang
tertawa sampai terpingkal-pingkal, saat itu juga ia sudah mendapatkan manfaat
sehatnya tertawa. Tertawa yang sehat tidak cukup hanya sekedar tertawa, namun
sampai membuat seseorang terpingkal-pingkal.
“Pada saat
tertawa sampai terpingkal, otot-otot bahu, dada, perut, dan pernapasan lebih
bergiat. Jantung lebih terpacu, paru-paru lebih mekar, sekat rongga badan lebih
mengembang, dan peredaran darah tubuh lebih deras,” tutur Dr. Handrawan Nadesul
dalam sebuah buku berjudul “Jurus Sehat Tanpa Ongkos”.
Dibalik
manfaat penting dari tertawa bagi kesehatan, justru semakin beranjak dewasa
seseorang, frekuensi tertawa semakin berkurang. Anak - anak tertawa sebanyak 400 kali dalam
satu hari, sedangkan pada usia lanjut hanya 15 kali.
Padahal
tertawa dalam waktu satu menit sama dengan relaksasi selama 40 menit. Bila
tertawa selama 15 menit identik dengan membakar 50 kalori tubuh.
“Manfaat
terpenting tertawa menghasilkan hormon endorphin atau morfin produksi tubuh.
Tonicum alami ini membantu mengendurkan rasa ‘perih pedih’ kehidupan,”
jelasnya.
Manfaat lain
dari pengenduran otot saat tertawa terpingkal adalah rendanya penyakit yang
diakibatkan oleh stres.
“Stres
mengendur dan badan jadi rileks. Segala keluhan dan penyakit yang timbul akibat
stres dapat dicegah dan jadi mereda oleh tertawa,” kata lulusan Fakultas
Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta ini.
Laughter
Therapy atau terapi tertawa diperkenalkan pertama kali oleh Dr. Madam Kataria
(1995) di India. Sekarang ini, terapi tertawa sudah banyak dikenal oleh para
ahli di seluruh dunia.
Di Indonesia,
terapi tertawa dipelopori oleh Dr. Yul Iskandar, SpKJ. Bahkan, Hari Tertawa
Sedunia juga diadakan di Denmark tahun 2000. Acara tersebut diikuti oleh 10.000
orang tertawa bersama-sama dan masuk dalam Guiness Book of World Record.
Dikutip dari www.psikologizone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar